Ori terbangun dari tidur dengan panik. Keringat mengucur deras dan detak jantung seakan berlomba dengan napasnya. Mimpi buruk itu terulang lagi. Menyisakan suara yang terus terngiang di telinganya, “Cepat, temukan wanita itu atau hidupmu adalah taruhannya!” Dia bangkit untuk mengambil segelas air di meja rias. Kemudian, sudut matanya menangkap sebuah bayangan di cermin. Betapa terkejut O…